
Franky Sahilatua Foto: Usman Iskandar/ Tempo
Franky sempat dirawat di National University Hospital, Singapura, selama tujuh bulan, menjalani 20 kali kemoterapi hingga kondisinya membaik. Sejumlah musisi, termasuk pengamen jalanan, ikut menyumbang biaya pengobatannya yang mencapai lebih dari satu miliar rupiah.
Januari 2011, setelah Franky kembali ke Indonesia, kedua kakinya mengalami kelumpuhan. Setelah menjalani pengobatan herbal, sedikit demi sedikit kakinya mulai bisa digerakkan. Ayah dua anak ini pun mulai bisa menjalani kegiatan seperti biasa, termasuk merekam tiga lagu barunya : Anak Tiri Republik, Sirkus dan Pangan, dan Taman Sari Indonesia.
Sabtu (16/4) sore, seusai rekaman, Franky ambruk dan tak sadarkan diri. Sang istri membawanya ke RS Medika Permata Hijau, Jakarta, di mana Franky dirawat di ICU sampai akhirnya mengembuskan nafas terakhir hari Rabu sore.
Pencipta lagu-lagu legendaris seperti Orang Pinggiran (dinyanyikan bersama Iwan Fals), Balada Ali Topan, Di Bawah Tiang Bendera, dan Kemesraan ini meninggalkan seorang istri, Harwantiningrum, dan dua orang anak, Ken Noorca dan Hugo Delano. Jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka di Jalan WR Supratman 22 Kompleks Pelangi, Bintaro, Tangerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar